Lenteratv - Banyak kalangan akedemisi meminta kepada Universitas Lampung (Unila) untuk menunda pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Hal senada di.ungkapkan ,Sekretaris Komisi V DPRD Lampung Rahmat Mirzani Djausal ,yang mengaku turut menyanyangkan kebijakan Unila tersebut.
Karena Saat ini pemerintah sedang menjaga masa depan mereka (mahasiswa) dari efek Covid-19, mengapa malah diturunkan ke lapangan untuk berinteraksi dengan masyarakat.
Padahal, sudah setahun ini, civitas Unila menerapkan sistem online dalam bekerja untuk menekan penyebaran Covid-19, mengapa KKN mahasiswa harus dilaksanakan secara tatap muka.
”Jumlah mahasiswa yang KKN juga sampai ribuan lagi. Ini kan berisiko bagi adik-adik mahasiswa kita,” sesalnya lagi.
Untuk itu, mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Lampung ini meminta Unila menunda pelaksanaan KKN secara tatap muka yang rencananya diikuti 4.320 mahasiswa pada delapan daerah.
Politisi Partai Gerindra ini menambahkan, pihaknya juga menyarankan kepada Unila untuk membuat skema KKN mahasiswa secara online.
”Jumlah mahasiswa yang KKN juga sampai ribuan lagi. Ini kan berisiko bagi adik-adik mahasiswa kita,” sesalnya lagi.
Untuk itu, mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Lampung ini meminta Unila menunda pelaksanaan KKN secara tatap muka yang rencananya diikuti 4.320 mahasiswa pada delapan daerah.
Politisi Partai Gerindra ini menambahkan, pihaknya juga menyarankan kepada Unila untuk membuat skema KKN mahasiswa secara online.
Jika memang sudah ada referensinya dari universitas-universitas terbaik di Indonesia yang menggelar KKN secara online, Unila disarankan untuk menerapkannya.
”Kenapa tidak dicontoh saja? Dengan begitu kan lebih aman bagi mahasiswa, dan bisa mengurangi risiko mahasiswa atau masyarakat di lokasi KKN terjangkit virus Covid-19,”.(Red - Lentera)