Lampung Selatan – Lenteratv - Organisasi nelayan yang ada di Pelabuhan Bakauheni mengeluhkan pendangkalan dan rusaknya sejumlah fasilitas pelabuhan seperti bolder/tambat, serta adanya pondasi yang terkikis. Ditambah sejumlah bangunan yang kurang terawat.
Hal itu terungkap saat Ketua Komisi II DPRD Provinsi Lampung, Wahrul Fauzi Silalahi, S.H. melaksanakan sosialisasikan Perda nomor 03 tahun 2020 tentang adaptasi kebiasaan baru dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19, di Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan. Dalam kesempatan ini juga, Wahrul menyerap aspirasi nelayan dilingkungan pelabuhan bakauheni.
“Iya tadi kita sosialisasi Perda nomor 03 tahun 2020 sembari menyerap aspirasi dari teman-teman nelayan. Mereka minta diperjuangkan terkait perbaikan fasilitas di sini. Tadi langsung kita cek ke lokasi, ternyata memang benar,” ungkap Wahrul.
Wahrul mengatakan telah menampung semua masukan dari para nelayan, dan akan langsung berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk mencari solusi.
“Tadi juga sudah sampaikan kepada teman-teman nelayan bahwa kita akan langsung berkordinasi dengan dinas terkait untuk membahas masalah ini. Kita juga mengajak agar teman-teman nelayan terus memantau. Kita sama-sama berjuang, tegasnya
“Ada masukan juga bahwa bantuan yang selama ini disalurkan tidak tepat. salah satu contohnya adalah alat tangkap ikan. Kapal nelayan disini kan kapasitasnya tidak terlalu besar, sedangkan kata nelayan tadi alat tangkap ikannya itu untuk ukuran kapal besar, sehingga tidak dapat digunakan. Nah ini nanti yang akan kita sesuaikan,” terangnya. ( Red - Lentera)